Potensi yang beragam dapat ditemui di desa Karangbanjar, yang populer yaitu di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, desa Karangbanjar memiliki komoditas utama berupa tanaman pangan dan holtikultura. Namun dengan suhu bumi yang meningkat berdampak terhadap pertanian, seperti lahan yang tidak dapat ditanami karena mengalami kekeringan. Tim KKN Unsoed 2024 desa Karangbanjar bekerja sama dengan pemerintah dan kelompok wanita tani (KWT) Srikandi dalam menggarap lahan yang potensial di desa Karangbanjar, namun belum optimal dalam pemakaiannya. Tim KKN Unsoed 2024 melakukan budidaya cabai rawit yang berbasis Irigasi Tetes untuk memanfaatkan peluang untuk pengembangan sumber daya manusia, yaitu kelompok tani, kelompok wanita tani, dan masyarakat sekitar.
Rabu (10/7) Tim KKN Unsoed 2024 mengunjungi KWT Srikandi untuk mempersiapkan media tanam yang merupakan langkah awal dari irigasi tetes. Dalam persiapan media tanam ini juga dilakukan peningkatan kualitas tanah dengan menggunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang, sekam yaitu padi yang merupakan sisa pertanian yang mengandung nutrisi dan unsur hara, dan dolomit yaitu kapur pertanian yang mengandung kalsium dan magensium yang berguna untuk menetralkan pH tanah. Selanjutnya Jumat (12/7) mulai dilakukan penanaman bibit cabai rawit. Selain itu dilakukan pemasangan selang drip yang merupakan penerapan teknologi modern sederhana dari irigasi tetes yang memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air sampai dengan 90%, sehingga mampu meningkatkan hasil panen serta memberdayakan petani yang dapat mengurangi kebutuhan waktu dalam penyiraman manual.